x

Viral Rekaman Suara Wanita Diduga dr ARL Curhat ke Ayah

2 minutes reading
Thursday, 29 Aug 2024 01:47 0 135 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Beredar di media sosial rekaman suara wanita diduga mahasiswi kedokteran spesialis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang korban bullying yang tewas bunuh diri di kos. Dalam rekaman viral itu, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi Undip mengeluhkan kondisinya kepada sang ayah.

Rekaman suara itu salah satunya diunggah di Instagram @abouthetic pada Selasa (27/8/2024). Dalam rekaman itu, wanita tersebut terdengar bercerita sambil terisak. Mahasiswi itu mengeluhkan masalah punggungnya.

“Tiap aku bangun tidur itu pah, badannya sakit semua pah, punggungnya sakit pah, bangun harus pelan-pelan, kalau nggak pelan-pelan nggak bisa bangun,” ujar perempuan itu, dikutip Kamis (29/8/2024).

“Terus apa namanya (terdengar suara batuk) ya kayak aku batuk itu juga kan mau nggak bisa minum obat. Ya diterusin sampai batuknya ilang sendiri. Ya ini sudah mendingan batuknya tinggal sedikit. Tiap aku bangun tidur itu pah, badannya sakit semua pah, punggungnya sakit pah. Bangun harus pelan-pelan, kalau nggak pelan-pelan nggak bisa bangun,” sambung dia.

Lebih lanjut, mahasiswi itu juga menceritakan bahwa dirinya tidak bisa membeli minum ke minimarket ataupun kantin. Sehingga dia harus minta tolong cleaning service (CS) untuk membelikannya minum.

“Aku aja tadi mau minum tuh susah, di bangsal minumnya pada habis terus akhirnya aku minta tolong CS aku kasih uang 50 ribu. Aku minta nitip dia beliin minum karena aku kan nggak boleh ke minimarket, nggak boleh ke kantin sama sekali tuh,” ungkap dia.

“Bener-bener ya pah, di sini tuh programnya kacau-kacau pah,” tambahnya.

Terkait dengan suara dalam rekaman itu, mantan pengacara keluarga mahasiswi PPDS Undip, Susyanto, memastikan jika rekaman suara itu memang asli.

“Itu betul suara almarhumah, benar itu suara asli, itu chat WhatsApp, dia kan dekat ke bapaknya,” kata  Susyanto, dikutip dari detikJateng, pada Kamis (29/8).

Menurutnya, rekaman itu merupakan langkah baru untuk mengungkap adanya dugaan bullying atau perundungan yang terjadi di tempat mahasiswi tersebut menempuh PPDS, yakni RS Kariadi.

“Itu kan terobosan saya dalam mengungkap ini kan salah satunya ini,” kata Susyanto.

Lebih lanjut, Susyanto mengatakan bahwa kini statusnya sebagai pengacara justru dicabut setelah rekaman itu beredar. Kendati demikian, ia tidak mengetahui alasannya dicabut secara sepihak.

“Kebetulan, surat kuasa kepada saya dicabut sepihak Senin sore,” bebernya.

“Kurang tahu, intinya ada pihak-pihak yang kurang nyaman ketika saya yang menangani perkara ini jadi mereka mencabut sepihak terhadap kami,” imbuh dia.

LAINNYA
x