x

Viral Ulekan Batu Disebut Picu Sakit Ginjal, Begini Penjelasan Dokter

2 minutes reading
Tuesday, 4 Jun 2024 10:23 0 289 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Penggunaan batu ulekan untuk menghaluskan bahan masakan menjadi kontroversial di dunia maya. Disebutkan bahwa gesekan pada batu ulekan akan mengeluarkan pasir dan bisa berbahaya untuk ginjal, jika masuk ke dalam tubuh.

“Ulekannya itu bakal terkelupas dan berpasir, pasir-pasir ini nanti masuk ke makanan, masuk ke dalam tubuh kalian, dan bisa menyebabkan batu ginjal. Jadi, kalau mau pakai cobeknya batu, pakai ulekannya yang kayu,” kata orang dalam video yang muncul di media sosial X itu.

Merespons hal viral itu, Dokter spesialis urologi dr. Nur Rasyid, Sp.U. mengatakan, secara umum makanan yang masuk akan diserap ke dalam tubuh dalam bentuk cairan.

Dalam kasus pembentukan batu ginjal, dr. Rasyid berkata, tubuh akan menyerap elektrolit dari makanan, melalui peredaran darah dan akhirnya dibawa ke ginjal.

“Jadi, kalau orang makan apa pun, yang diserap bukan batunya atau pasir sekalipun, melainkan elektrolitnya. Karena, dia diserap melalui darah,” katanya, dikutip Selasa (4/6/2024).

“Nanti dia lewat peredaran darah, mutar ke penyerapan, dan masuk ke arteri. Dipompa jantung dan masuk ke ginjal. Ketika di ginjal, prinsip pembentukan dasar batu itu, apabila di dalam saluran ginjal itu terjadi kepekatan di atas normal dan itu terjadi utamanya kalau orang itu kurang minum,” sambungnya.

Tidak memenuhi asupan air putih dalam keseharian masih menjadi salah satu faktor utama pembentukan batu ginjal. Menurut dr Rasyid, salah satu cara mencegah terjadinya batu ginjal adalah dengan menjaga jumlah urine yang keluar tubuh sekitar 2,5 liter.

Jumlah air putih yang perlu dikonsumsi bisa bervariasi tergantung dari aktivitas yang dilakukan.

“Berapa kali minumnya? Tergantung aktivitas. Kalau mau lebih gampang, warna urine itu bisa paling bagus mengingatkan orang. Kalau masih berwarna kita minumnya masih kurang,” kata dr. Rasyid.

“Selain itu penyebabnya juga bisa gangguan metabolisme. Meski minum cukup, bisa tetap terjadi batu karena pencernaannya lebih menyerap sehingga di darah zatnya (seperti asam urat dan kalsium oksalat) tinggi. Ketika tinggi, zatnya dibuang ke ginjal, lalu terbentuk batu,” tandasnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x