BICARAINDONESIA-Jakarta : Para menteri di kabinet Indonesia Maju dinilai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 Fahri Hamzah terkesan menyepelekan kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu membuat Fahri Hamzah merasa heran lantaran Jokowi sudah beberapa kali meluapkan kemarahan, tetapi kinerja menteri masih kurang memuaskan.
Menurutnya, para menteri bertepuk tangan saat Presiden Jokowi menyampaikan kemarahannya.
“Setiap presiden marah, kok, saya melihat para menterinya tepuk tangan. Memangnya Presiden lagi stand up comedy apa,” tulis Fahri di akunnya @fahrihamzah di Twitter, Sabtu (26/3/2022).
Kemarahan Presiden Jokowi diharapkannya bisa efektif mendongkrak kinerja para menteri
“Jangan sampai karena kegagalan eksekusi Para pejabat membuat wibawa kemarahan presiden melemah,” kata Fahri.
Sebelumnya, Jokowi meluapkan kemarahan ketika menghadiri acara Pengarahan Presiden RI tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bali, Jumat (25/3). Presiden Jokowi marah karena mengetahui banyak kementerian, pemda, dan BUMN yang membeli produk luar negeri alias impor.
‘Itu kadang-kadang gimana toh, aduh. Saya detailkan lagi, geregetan saya,” ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi sebenarnya bisa makin kuat apabila anggaran pengadaan barang dan jasa dibelikan produk dalam negeri atau Usaha Kecil Mikro dan Menengah alias UMKM. Anggaran pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat mencapai Rp 526 triliun, di daerah Rp 535 triliun, dan BUMN mencapai Rp 420 triliun.
“Coba dibelokkan semuanya ke sini, barang yang dibeli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi,” ungkap Presiden Jokowi.
No Comments