x

Warna Air Laut di Pesisir Pantai Berubah, Ini Kata Ketua STP Sibolga

3 minutes reading
Wednesday, 2 Jun 2021 11:47 0 219 rizaldyk

BICARAINDONESIA-Sibolga : Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Sibolga, Lucian Pahala Sitanggang, sekaligus Kasubbid inovasi dan teknologi Bappeda kota Sibolga mengatakan, Perubahan warna air yang terjadi di pesisir pantai di Sibolga ini, dikenal secara ilmiah disebut dengan Red Tide, akibat terjadinya bluming alga, itu biasa memberikan warna merah kecoklatan.

“Perkembangan Fitoplankton kelas dinoflagelata yang menyebabkan Paralytic Sellfish Poisoning (PSP) bisa berkembang cukup baik,” kata Lucian, Rabu (2/6/2021).

Ada 2 asumsi yang menyebabkan kenapa pelimpahan dinoflagelata ini cukup besar di bibir pantai Sibolga. Dirinya menjelaskan, pertama secara Hidrologis merupakan reaksi dari proses akweling dan weling, untuk Plankton pasang surut.

Kedua secara pelimpahan nutrisi di perairan itu, biasa hasil dari pembuangan limbah organic, baik dari sisa metabolisme sisa manusia atau pembuangan (BAB) masyarakat yang jatuh langsung ke laut, yang tidak menggunakan Sepsitank.

“Penyebab ini tentunya masih dikaji, saya yakin LHKP Sibolga cukup kompeten melakukan itu, dan litbang Pemko Kota Sibolga akan tetap mendukung upaya itu,” sebutnya.

Pihaknya berasumsi LHKP sudah berangkat ke pulau pulau kecil yang ada di Sibolga-Tapteng sampai ke Pulau Mursala. “Ternyata blumi alga tidak sampai ke sana. Jadi kemungkinan besar penyebab utamanya bukan karena reaksi biologis atau fenomenal sistem perairan, tetapi karena pelimpahan nutrisi organik,” ungkapnya.

Masih kata Lucian, yang ada disekitaran pantai Sibolga. Khusus nya di Kelurahan Sibolga Ilir. Bagaimana cara mengatasinya setelah diamati di laboratorium STP Sibolga.

“Kebetulan saya sudah ngirim video dan hasil foto Microsoft dengan hasil perbesaran 40 ribu kali, terbukti dengan jenis Plankton yang melimpah di Sibolga didominasi oleh ginodium, dua hari yang lalu saya asumsi kemungkinan besar ini adalah ginodium yang berasal dari dinoflagelata,” ucapnya.

Apa dampak terburuk terhadap lingkungan?, buruknya ikan-ikan akan mengalami anoksik kurangnya pelimpahan oksigen pada saat malam hari. “Karena kita tau bersama fitoplankton melakukan fotosintesis pada siang dan malam hari mengkonsumsi oksigen dan pembakarannya co2 karbondioksida,” jelasnya.

Sementara itu, pada sample ikan yang ada di masyarakat, sebagian besar pada penutupan insang, ditutupi oleh ginodium. Jadi kesimpulannya sudah terbukti secara ilmiah bahwa jenis fitoplankton yang melimpah di Sibolga adalah jenis dinoflagelata dari spesies ginodium.

“Yang paling sederhana kita lakukan saat ini adalah membiarkan alga berkumpul disuatu titik karena dinoflagelata bersifat fototastis positif maka akan aktif bergerak pada saat sinar matahari terik dan mereka akan melakukan fotosintesis mendekati permukaan air,” urainya.

Dijelaskannya, ada 3 indikator yang sudah dihitung di lapangan. Pertama sadenitas perairan Sibolga hanya 24-26. Logikanya untuk berkembang secara baik ikan-ikan harus memiliki sadenitas 28 sampai 32.

Yang kedua, suhu meningkat hingga 33 derajat celcius, logikanya untuk perairan maksimal 31, jadi peningkatan suhu tentunya akan menyebabkan semakin rendahnya jumlah oksigen dalam air, mudah-mudahan berkat dukungan LHKP, STP menawarkan metode sweeping.

“Kita sudah coba menyedot permukaan air dari jam 10 sampai jam 2 siang dengan penyaringan Planktonnet kalau sudah disaring selama 2 hari. Saya yakin jumlah dinoflagelata akan menurun dan permasalahan masyarakat ini akan bisa kita atasi,” pungkasnya.

Ditambahkannya, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Sibolga, sudah melakukan penelitian 3 hari terakhir. “Kami melakukan penyelaman untuk mengambil indikator fisika berupa suhu dan dasenitas dan indikator biologi berupa nilai kelimpahan termasuk juga kelarutan oksigen di dalam air, ternyata di dasar air saat siang, tidak berbeda dengan di permukaan. Dan dinoflagelata pada umumnya bergerak secara masif di permukaan dari pukul 10 sampai 2 siang pada saat matahari terik,” timpal Lucian Pahala Sitanggang.

Penulis : Benny
Editor : Abdi

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x